Manfaat Bulu Babi
Bagian
dari bulu babi yang biasa dimanfaatkan adalah gonad atau telurnya, baik
gonad jantan maupun gonad betina. Bulu babi beraturan mempunyai lima
gonad yang tergantung sepanjang bagian dalam interambulakral pada daerah
aboral. Tergantung lingkungan dan faktor genetik, bulu babi muda dapat
mencapai kematangan seksual sekitar 1-2 tahun setelah beralih dari fase
larva ke fase juvenil. Tripneutes gratilla dari Bali mengalami matang
kelamin pertama kali pada umur 2.5 tahun. Setelah itu produksi gonadnya
menurun. Hal ini ditemukan juga pada kelas echinoidea lainnya.
Gonad
yang matang berukuran sangat besar, mengisi ruang yang kosong diantara
untaian usus dan meluas mulai pertengahan aboral hingga mencapai lentera
aristotle. Umumnya gonad yang matang bertekstur lunak dan berlendir.
Telur seperti ini tidak diinginkan sebagai produk perikanan. Telur atau
gonad yang dikehendaki adalah yang bertekstur kompak, dimana kondisi ini
terjadi pada saat fase pijah lanjut.
Pemanenan
bulu babi sebaiknya dilakukan pada saat indeks kematangan gonad
mencapai maksimal atau sebelum musim pemijahan. Secara teoritis hewan
yang boleh ditangkap sebaiknya adalah yang pernah memijah minimal satu
kali agar hewan dapat berkembang biak sebelum tertangkap, di California
bulu babi merah (Strongylocentrotus fransciscanus) baru dapat dipanen setelah berumur antara 5-8 tahun. Sedangkan di daerah Shetland pemanenan Echinus esculentus biasanya
dilakuka mulai akhir Desember sampai akhir Februari, tepatnya sebelum
musim pemijahan. Berat bulu babi biasanya mencapai 25% dari total berat
tubuhnya, tergantung kepadatan populasi dan tersedianya cukup makanan di
alam. Pemanenan sebaiknya tidak dilakukan jika rata-rata persentase
gonad masih dibawah 10% .
Sebagian
besar negara-negara di Amerika dan Eropa telah mulai mengembangkan
budidaya jenis ini. Meskipun dalam perkembangannya, terlihat jelas
adanya perbedaan mencolok antara produk tangkapan di laut dan telur dari
hasil budidaya. Perbedaan itu utamanya terletak pada warna dan tekstur
telur yang dihasilkan. Warna dan tekstur adalah dua faktor penentu dalam
kualitas dan harga bulu babi. Menurut Pearce dkk (2004) bahwa bulu babi
yang diberi pakan buatan dapat menghasilkan telur yang besar namun
warna telur yang dihasilkan pucat (pale), sementara warna telur bulu babi tangkapan alam jauh lebih kuning kemerahan. Hal ini berpengaruh terhadap harga jual (www.beritaiptek.com).
Cangkang dari jenis bulu babi tertentu dilapisi oleh pigmen cairan hitam yang stabil.Cairan
ini dapat digunakan sebagai pewarnaan jala dan kulit. Cangkang dari
bulu babi juga diminati sebagai barang perhiasan. Sedangkan organ dari
sisa pengolahan bulu babi biasanya berupa cangkang dan organ dalam
(jeroan) dapat diproses lebih lanjut menjadi pupuk .
Umumnya gonad bulu babi dijual dalam keadaan segar, karena memiliki nilai paling tinggi.Beberapa
kriteria kualitas gonad yang memengaruhi harga beli di pelelangan
adalah jenis, negara asal, warna, tekstur, ukuran, rupa, kesegaran, dan
rasa. Diantara kriteria tersebut warna, kesegaran dan negara asal
merupakan faktor terpenting dalam menentukan harga. Berdasarkan
warnanya, mutu gonad bulu babi dapat dikelompokkan menjadi mutu sangat
baik (Grade A) dengan gonad berwarna kuning atau orange terang, mutu
baik (Grade B) dengan warna gonad merah muda atau kuning pucat (krem)
dan mutu jelek (reject) dengan gonad berwarna coklat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar